Assalamualaikum. Wr Wb
KOMPUTER KUANTUM, RAJANYA KOMPUTER MASA KINI
Seperti pohon yang
setiap harinya terus tumbuh dan menghasilkan buah. Hal tersebut tepat untuk
mengkiaskan perkembang teknologi pada masa sekarang ini. Perkembangan teknologi
selalu menunjukkan wajah cerahnya dari masa kemasa khususnya dibidang
komputerisasi, yang dulunya komputer
hanya sebagai mesing penghitung saja, kini telah menampakkan wajah barunya yaitu
tidakhanya untuk mesin hitung saja. Melainkan bisa dipergunakan untuk segala
rusan keseharian manusia.
Hal ini memang selaras dan sejalan dengan visi-misi awal
komputer itu diciptakan yaitu untuk mempermudah pekerjaan manusia di dalam
menjalani aktifitas kesehariannya.
Pada kesempatan kali ini saya akan mengupas sedikit banyak
tentang sebuah komputer yang digadang-gadang oleh parah ahli sebagai “rajanya
komputer” pada abad ke-21 ini. Komputer
ini memiliki spesifikasi dan kinerja yang jauh di atas rata-rata
komputer kebanyakan yang ada di pasaran para ahli menyebutnya dengan komputer
kuantum
Menurut Wikipedia, adalah alat
hitung yang menggunakan sebuah fenomena mekanika kuantum, misalnya superposisi
dan keterkaitan, untuk melakukan operasi data. Dalam komputasi klasik, jumlah
data dihitung dengan bit; dalam komputer kuantum, hal ini dilakukan dengan
qubit. Prinsip dasar komputer kuantum adalah bahwa sifat kuantum dari partikel
dapat digunakan untuk mewakili data dan struktur data, dan bahwa mekanika kuantum
dapat digunakan untuk melakukan operasi dengan data ini. Dalam hal ini untuk
mengembangkan komputer dengan sistem kuantum diperlukan suatu logika baru yang
sesuai dengan prinsip kuantum.
Ide mengenai komputer kuantum
ini berasal dari beberapa fisikawan terkenal antara lain Charles H. Bennett
dari IBM, Paul A. Benioff dari Argonne National Laboratory, Illinois, David
Deutsch dari University of Oxford, dan Richard
P. Feynman dari California Institute of
Technology (Caltech). Pada awalnya Feynman
mengemukakan idenya mengenai sistem kuantum yang juga dapat melakukan proses
penghitungan. Fenyman juga mengemukakan bahwa sistem ini bisa menjadi simulator
bagi percobaan fisika kuantum.
Selanjutnya para ilmuwan mulai
melakukan riset mengenai sistem kuantum tersebut, mereka juga berusaha untuk
menemukan logika yang sesuai dengan sistem tersebut. Sampai saat ini telah
dikemukaan dua algoritma baru yang bisa digunakan dalam sistem kuantum yaitu
algoritma shor dan algoritma grover.
Walaupun komputer kuantum masih
dalam pengembangan, telah dilakukan eksperimen dimana operasi komputasi kuantum
dilakukan atas sejumlah kecil Qubit. Riset baik secara teoretis maupun praktik
terus berlanjut dalam laju yang cepat, dan banyak pemerintah nasional dan
agensi pendanaan militer mendukung riset komputer kuantum untuk pengembangannya
baik untuk keperluan rakyat maupun masalah keamanan nasional seperti
kriptoanalisis.
Telah dipercaya dengan sangat
luas, bahwa apabila komputer kuantum dalam skala besar dapat dibuat, maka
komputer tersebut dapat menyelesaikan sejumlah masalah lebih cepat daripada
komputer biasa. Komputer kuantum berbeda dengan komputer DNA dan komputer
klasik berbasis transistor, walaupun mungkin komputer jenis tersebut
menggunakan prinsip kuantum mekanik. Sejumlah arsitektur komputasi seperti
komputer optik walaupun menggunakan superposisi klasik dari gelombang
elektromagnetik, namun tanpa sejumlah sumber kuantum mekanik yang spesifik
seperti keterkaitan, maka tak dapat berpotensi memiliki kecepatan komputasi
sebagaimana yang dimiliki oleh komputer kuantum.
Teknologi Kuantum dan Komputer
Masa Depan
Kecepatan komputer mengolah
informasi sangat ditentukan oleh prosesornya. Dalam teknologi digital silikon
(konvensional), untuk meningkatkan kecepatan prosesor kerapatan transistor
dalam cip prosesor harus ditingkatkan. Upaya untuk meningkatkan kerapatan
transistor ini tidak mungkin dilakukan terus menerus tanpa batas karena suatu
saat pasti akan mencapai maksimum, yaitu ketika ukuran transistor sudah tidak
dapat diperkecil lagi. Pada keadaan ini perlu ditemukan teknologi baru,
misalnya teknologi kuantum, untuk meningkatkan kecepatan prosesor.Istilah
kuantum (quantum) belakangan ini mulai populer dan sering digunakan dalam
berbagai konsep yang memperkenalkan suatu paradigma baru, misalnya quantum
learning, quantum teaching, quantum business, dan sebagainya. Kiranya tidak
berlebihan jika dikatakan bahwa istilah kuantum pertama kali diperkenalkan oleh
Max Planck, seorang fisikawan Jerman, dalam teori kuantum cahaya untuk
menjelaskan radiasi benda hitam. Secara tak langsung teori inilah yang
melahirkan fisika kuantum yang mempunyai efek dominan pada sistem dalam skala
atomik.
Sejalan dengan perkembangan
ilmu fisika dan informasi, belakangan ini telah mulai dikembangkan komputasi
kuantum yang menggunakan prinsip-prinsip fisika kuantum. Komputasi kuantum ini
nantinya diharapkan dapat melahirkan teknologi kuantum yang memungkinkan terobosan
teknologi untuk mewujudkan komputer masa depan (komputer kuantum) yang bekerja
dengan cara yang sama sekali berbeda dengan komputer konvensional yang dikenal
saat ini.
Apa yang membedakan komputer
kuantum dari komputer konvensional (digital)? Kita dapat mulai dengan mengamati
secuil satuan informasi yang disebut satu bit, yaitu satu sistem fisis yang
dapat dinyatakan dalam satu di antara dua keadaan (dua nilai logik) yang
berbeda: ya atau tidak, benar atau salah, 0 atau 1. Satu bit informasi dapat diberikan
oleh dua keadaan polarisasi cahaya atau dua keadaan elektronik suatu atom.
Namun, jika satu atom dipilih untuk merepresentasikan satu bit informasi maka
menurut mekanika kuantum di samping kedua keadaan elektronik yang berbeda, atom
tersebut dapat pula berada dalam keadaan superposisi (paduan) dua keadaan
tersebut. Atom tersebut dapat berada pada keadaan 0 dan 1 secara serentak.
Secara umum, satu sistem kuantum dengan dua keadaan atau quantum bit (qubit)
dapat dibuat berada dalam suatu keadaan superposisi dari kedua keadaan
logiknya.
Perhatikan perbandingan
berikut. Register konvensional tiga bit dalam satu saat hanya dapat menyimpan
satu dari 8 kemungkinan keadaan yang berbeda seperti: 000, 001, 010, 011, 100,
101, 110, dan 111. Sebaliknya, suatu register kuantum tiga qubit dalam satu
saat dapat menyimpan 8 kemungkinan keadaan yang berbeda tersebut secara
serentak sebagai suatu superposisi kuantum. Jika jumlah qubit terus ditambahkan
pada register maka kapasitas penyimpanan keadaan (informasi) dalam register
akan meningkat secara eksponensial, yaitu secara serentak 3 qubit dapat
menyimpan 8 keadaan berbeda, 4 qubit dapat menyimpan 16 keadaan berbeda, dan
seterusnya sehingga secara umum N qubit dapat menyimpan sejumlah 2N keadaan
berbeda.
Sekali suatu register disiapkan
dalam suatu superposisi dari keadaan-keadaan yang berbeda, operasi-operasi pada
semua keadaan itu dapat dilakukan secara bersamaan. Sebagai contoh, jika
qubit-qubit tersimpan dalam atom-atom, pulsa laser yang diatur secara tepat dapat
mempengaruhi keadaan-keadaan elektronik atom dan mengubah superposisi awal
menjadi superposisi lain yang berbeda. Selama perubahan tersebut setiap keadaan
dalam superposisi awal terpengaruh sehingga dapat dihasilkan suatu komputasi
masif secara paralel dalam satu keping hardware kuantum.
Suatu komputer kuantum dalam
satu langkah komputasi dapat melakukan operasi matematis pada 2N input
berlainan yang tersimpan dalam superposisi koheren N qubit. Untuk melakukan hal
yang sama, suatu komputer konvensional harus mengulang operasi sejumlah 2N kali
atau harus digunakan 2N prosesor konvensional yang bekerja bersamaan. Komputer
kuantum menawarkan peningkatan yang sangat luar biasa dalam penggunaan dua
sumber daya komputasi utama, yaitu waktu dan memori.
Tahap awal menuju gerbang
logika kuantum dan jaringan kuantum sederhana adalah usaha mengontrol fenomena
kuantum dalam suatu eksperimen. George Johnson dari New York Times melaporkan
bahwa di Los Alamos, USA, Dr Raymond Laflamme dan Dr Emanuel Knill sedang melakukan
eksperimen yang mengaplikasikan komputasi kuantum dengan menggunakan NMR
(nuclear magnetic resonance) yang sebelumnya sering digunakan untuk memetakan
struktur molekul berdasarkan respons atom-atom penyusunnya terhadap gelombang
elektromagnetik. Teknologi serupa ini, magnetic resonance imaging (MRI) sudah
cukup lama dan cukup banyak digunakan di rumah sakit, yaitu untuk melakukan
scanning pada jaringan tubuh manusia.
Dalam eksperimen yang telah
dilakukan, lima qubit disimpan dalam spin-spin inti lima atom yang menyusun
suatu molekul yang disebut asam kroton (crotonic acid) yang disintesis secara
khusus oleh ahli kimia Los Alamos, Dr Rudy Martinez. Spin merupakan besaran
intrinsik dalam fisika kuantum, secara analog digambarkan sebagai efek yang timbul
dari gerak putar seperti gasing yang dapat berinteraksi dengan medan magnet.
Jika gerak putar searah jarum jam dinyatakan sebagai keadaan spin down atau 0,
maka gerak putar dalam arah berlawanan jarum jam dinyatakan sebagai keadaan
spin up atau 1.
Mula-mula suatu sampel asam
kroton yang berisi sekitar 1021 (satu milyar trilyun) molekul diletakkan di
dalam inti spektrometer NMR. Sejumlah nitrogen dan helium cair digunakan untuk
mendinginkan kumparan superkonduktor NMR untuk menghasilkan medan magnet yang
sangat kuat.
Pada awal eksperimen, spin
inti-inti atom dalam molekul asam kroton berorientasi ke segala arah secara
acak. Melalui keyboard komputer yang terhubung ke NMR, peneliti meratakan arah
spin dengan medan elektromagnetik, hanya saja hasilnya tidak sepenuhnya rapi.
Medan magnet yang kuat dalam
NMR hanya dapat menyebabkan sebagian kecil, sekitar 1013 (sepuluh trilyun)
molekul, mempunyai orientasi spin inti yang dapat dinyatakan sebagai 11111.
Molekul-molekul homogin inilah yang digunakan dalam komputasi kuantum. Hal ini
dapat dilakukan sebab setiap spin dari kelima inti dalam molekul tersebut
beresonansi pada frekuensi yang berbeda.
Dengan menggunakan pulsa
gelombang radio peneliti dapat memilih spin inti tertentu, misalnya inti kedua,
dan menggoncangkannya serupa bel sehingga semua spin inti kedua dari sekitar 10
trilyun molekul tersebut berdenting secara sinkron. Jika pulsa gelombang radio
diatur dalam selang waktu yang tepat, spin inti-inti kedua dapat diputar ke
arah berlawanan, disimbolkan sebagai keadaan 0. Pulsa lain dengan karakteristik
sama akan mengembalikan orientasi spin inti-inti kedua ke arah semula atau
keadaan 1. Sebaliknya, pulsa dengan selang waktu setengah kali akan menyebabkan
spin inti-inti tersebut berada dalam superposisi kuantum: secara bersamaan pada
keadaan 1 dan 0.
Yang digambarkan di atas tak lain daripada suatu
saklar kuantum. Suatu molekul dapat digunakan untuk melakukan perhitungan sebab
spin inti-inti atomnya, seperti saklar-saklar kecil di dalam cip komputer, dapat
berinteraksi satu terhadap yang lain: suatu pulsa gelombang radio akan
menyebabkan spin inti tertentu berubah dari keadaan 1 ke 0 atau sebaliknya. Di
dalam komputer digital susunan demikian ini dikenal sebagai gerbang logika,
komponen dasar untuk suatu komputasi. Serangkaian gerbang logika memungkinkan
suatu komputasi dapat dilakukan.
Berbekal keberhasilan dan pengetahuan yang diperoleh
dari penelitian sebelumnya, kelompok peneliti di Los Alamos melakukan
penelitian komputasi kuantum dengan menggunakan 10 qubit. Dalam penelitian ini
mereka melakukan koreksi kesalahan kuantum, salah satu komponen yang sangat
penting bagi perkembangan teknologi kuantum.
Dapatkah komputer kuantum direalisasikan dalam waktu
dekat merupakan suatu pertanyaan yang sulit dijawab. Lahirnya teknologi baru
selalu membawa perubahan yang perlu dicermati dan diantisipasi. Yang pasti,
teknologi kuantum untuk mewujudkan komputer kuantum akan membawa paradigma baru
dalam dunia komputer, baik dari segi hardware maupun software (algoritma).
0 Komentar:
Post a Comment
Saran & Kritik yang kami butuhkan